/* Welcome to Blog Chandra Yuventus Silaban */ My Blog My Lifestyle

Jumat, Juni 29


ISTRI YANG LAMBAT

Kategori: Cerita - Rencana Allah


Dalam sebuah keluarga hiduplah sepasang Suami-Istri, Pak Pendeta dan Ibupendeta dan anak-anak tercinta disuatu desa terpencil. Sekian lamanyamereka kelihatan hidup tentram dan bahagia sehingga tak terasa sudahsekian tahun mereka mengarungi bahtera rumah tangga, sifat dan karaktersi suami sudah tak asing lagi buat si istri. Begitu pula halnya sangsuami, sifat dan karakter istrinya sudah melekat erat dalam dirinya. Sisuami merasa bersyukur sekali memiliki istri seorang pendeta dan siistri juga sangat bersyukur sekali punya suami seorang pendeta pula.Suatu hari mereka diundang dari gereja Resort untuk mengikuti danbertanding KOOR di Konser terbesar gereja-gereja di Bandung, yang dikutioleh para pendete-pendeta seluruh gereja. dan disediakan jemputan bagidaerah-daerah yang jauh (terpencil) dengan Bus besar, dengan syarat,untuk daerah B harus menunggu jam sekian, disimpang B, dengan catatansiapa yang terlambat akan ditinggal, karena Bus akan melaju dengan cepatdan kebetulan untuk daerah pak Pendeta harus menunggu tepat jam 4 soredisimpang A karena acara akan dimulai jam 7 malam.Demikianlah mereka saling mempersiapkan diri dari pagi, mulai dari baju,sepatu, tas, dasi, dan perlengkapan lainnya, sempat terbersit dalampikiran si suami bahwa istrinya seorang yang lelet (lambat) apalagi soalberdandan bisa sampe berjam-jam lamanya. Dan suaminya berkata kepadaistrinya, "Ma, ingat kita harus berangkat jam setengah 4, karena busnyaakan datang jam 4, mama harus persiapkan semuanya, kalau perlu kesalon,mbok ya sekarang aja, biar ndak telat," tapi sang istri dengan manis danbangganya berkata, "Ndak perlu kesalon, wong dari dulu mama dandanansendiri , kok papa ndak tau sih???"Sambil senyum-senyum sang suami menjawab, "Bukan begitu mam, maksudnyasupaya kamu keliatan lebih cantik dikit, beda dari yangsebelum-sebelumnya, inikan acara besar, apalagi nanti kita para pendetaduduknya paling depan jadi ndak malu-maluin, gitu lho""Mana tau pula kita menang!",jawab siistri dengan ketus, "Jadi maksudkamu, selama ini gue ndak cantik!, jadi selama ini kamu bohong, dolosebelum nikah bilangnya aku tercantik, seksi, jadi kamu nyesel kawinsama aku!"Si suami kembali menjawab, "Udah deh ma, aku ndak mau berantem, inget makita khan pendeta udah lahir baru lagi....chik. ..chik... chik.."Singkat cerita tibalah waktunya mereka harus berangkat, jam sudahmenunjukkan pukul setengah 4 sore, pak Pendeta sudah bersiap-siap dankelihatan gagah dengan jasnya, tapi alangkah terkejutnya dia ketikamasuk kamar, istrinya baru berpakaian, belum lagi dandan, nyisir rambutdan sebagainya,Suaminya berkata: dengan sedikit marah, dia berkata, "Mama cepetan kitahampir terlambat!"Istrinya menjawab: "Sebentar pa, 5 menit lagi pasti kelar, gw khan perlusanggulan lagi."Suaminya berkata lagi: "apa? sanggulan lagi? ndak perlu pakesanggul-sanggulan lah..."Istrinya menjawab: "Tapi biar keliatan cantik dan beda dong??? Lagiantelat-telat dikit ndak apalah paling juga busnya jam karetan, jamIndonesia khan molor-molor setengah jam...."Dengan kesal suaminya menjawab, sambil keluar kamar dan berteriak,"Memang kamu dari dulu lelet, lambat, ndak pernah berubah, dari duluampe sekarang!"Si istri menjawab dengan berteriak pula, "Baguslah, Tuhan Yesus aja ndakpernah berubah, dari dulu sekarang dan selamanya tau!"Demikianlah mereka keluar rumah jam setengah lima sore, diperjalanansi suami terus mengomel dengan istrinya.."kita pasti dah terlambat, dasarlelet.....lelet. ..lambat. ..lambat. .akhirnya mereka sampai disimpang... 5menit....10menit mereka menunggu, tetapi Bus tetap ndak nonggol-nongol"Si suami sambil kesal dan marah berkata..."Pasti busnya sudah berangkat,ini semua gara-gara kamu.....makanya jadi orang jangan lambat tau!"Dengan tak ragu lagi pak Pendeta pergi ke Wartel terdekat untuk menelponkekantor pusat pelayanan bus yang tertera di denah undangan konser itu.Ternyata Bus yang akan menjemput mereka sudah berangkat setengah jamyang lalu, dan sekarang sedang dalam perjalanan menuju kota Bandung.Putuslah harapan pak Pendeta, begitu marahnya dia sehingga dia hanyadiam saja seolah enggan untuk berbicara kepada istrinya, Istrinyamencoba menghibur suaminya dan berkata, "Pa, sabar aja, kita tetep doamudah-mudah ada mobil atau bus yang menuju keBandung, kita pasti belumterlambat"Sambil tetap menunggu, siistri tetap berdoa, "Tuhan gimana ini, kami maumemujimu berikanlah transportasi yang terbaik, kami tetap menunggudisimpang ini Tuhan, ampuni segala dosa kami...."Belum sempat si istri mengucapkan Amin, tiba-tiba suaminya berteriak,"Ma, cepetan ma itu ada Bus yang hendak keBandung, katanya mereka mauikutan tanding koor juga dikonser itu."Secepat kilat si istri berkata dalam hati ".....terima kasihTuhan....Amin. ...."Lalu mereka naik ke Bus itu dan sambil berbincang-bincang, rupanyarombongan yang ada di Bus ini juga ikut bertanding dalam koor nanti darirombongan gereja lain di dekat desa mereka. Mereka mengaku bahwa merekajuga terlambat karna harus menunggu antrian lama dipom bensin. Tiba-tibamereka dikejutkan dalam satu berita dipembicaraan telpon supir busdidepan, lalu supir itu berkata kepada para penumpang, Bus No. 412 yangberangkat ke Bandung jam 4 tadi mengalami kecelakaan jatuh kejurang yangcuram, belum diketahui berapa yang tewas dan berapa yang selamat, tapimenurut beritanya, bus dalam keadaan menganaskan.Pak Pendeta dengan tercenggang dan berkata kepada istrinya.... . "Ma, itukan bus yang akan kita tumpangi tadi.....kok bisa ya????"Siisri dengan sedikit kurang percaya melihat kembali undangan itu,ternyata memang benar No. 412. dan berkata kepada suaminya: " Untung pa,kita telat, kalo ndak udah tewas"."Tidak pikir panjang lagi, pak pendeta langsung merangkul istrinyadengan lembut, seakan dia tidak ingin kehilangan orang yang dicintainyaseumur hidup. Dalam hatinya ia berdoa, Tuhan terima kasih, Engkau masihmengizinkan kami untuk bersama dalam hidup ini, masih sempat lagi untukmemujiMu, terima kasih telah memberikan istri yang terbaik bagiku,terima kasih telah memberikan istri yang lelet kepadaku, aku bersyukursegala sesuatunya telah Engkau atur, segala sesuatu yang terjadi untukmendatangkan kebaikan, terima kasih telah membuka mataku, aku akanmenjaga hatiku kemanapun aku pergi, aku tak akan menodainya, aku takakan menyakitinya, aku tak akan meminta lebih...lebih ...lebih Tuhan....terima kasih telah memberikan istri yang sepadan bagiku...... Amin"Pesan Pak Pendeta :1.Kepada mereka yang belum memiliki pasangan hidup dan yang sedangmencari pasangan hidup: 1. Cari dan mintalah kepada Tuhan pasangan yangSEPADAN, bukan untuk menjadi sama sepertimu, tapi untuk salingmelengkapi Walaupun kita sudah memilih yang banyak persamaan makasetelah menikah dengan segera, banyak orang menyadari bahwa merekamenemukan banyak perbedaan seperti cerita diatas.2. Terima apa adanya pasanganmu, sikapnya, sifatnya, termperamennya,karakternya. Dengan mulai menerimanya bahkan sering terjadi perubahankearah perbaikan.3. Kita tidak bisa merubah pasangan dengan mencela, menuntut,mengomelinya, mengungkit-gungkit kekurangannya, Penerimaan itu perlu,bahkan salah satu kebutuhan dasar seorang manusia. Penerimaan membuatorang merasa bahagia, dan dari sikap hati bahagia justru munculperbuatan-perbuatan yang simpatik.4. Alkitab mengajarkan bahwa, menikah untuk menjadi satu dan bukan untukmenjadi sama, Menikah untuk saling melengkapi sehingga gambar Allahmenjadi lengkap dalam dua pribadi yang disatukan.5. Jangan jadikan kecantikan dan kegantengan seseorang jadi the "FIRSTONE"tapi yang terpenting dari semua itu adalah seseorang yang engkau kasihibenar-benar mengasihi Tuhan Yesus, sehingga apapun masalah padapasanganmu, dia tetap mencintai dan mengasihimu apa adanya.Siapapun orangnya, dia tetap berharga di Mata Tuhan.

Tidak ada komentar: